Tak hanya di kalangan terpelajar, para aristokrat dan bangsawan (raja-raja), juga ikt termakan rayuan duniwai yang ditawarkan para penjajah. Pada zaman itu, bukanlah hal aneh jika para raja, bangsawan maupun pejabatnya dekat dengan pemerintahan kolonial. Motivasi mereka pun beragam. Ada yang dekat karena ingin diangkat menjadi raja atau pemangku wilayah karesidenan. Atau minimal menjadi pegawai sipilnya saja. Meski Indonesia telah merdeka sekalipun, para penjilat ini tetap menyatakan kesetiannya pada Belanda dan bergabung dengan Nederlands Indie Civil Administration (NICA). Pada jaman sekarang jika dikaitkan dengan perpolitikan di indonesia tak ada bedanya. Para calon pemimpin datang dengan cara merekrut team sukses, dengan memberikan janji janji apabila menang setidaknya bisa menjadi tukang sapu rumah, dapat proyek dll. Para calon memberikan uang untuk di bagikan kepada masyarakat demi memenangkan pilkada. Setelah menang pemimpin akan mengkuras rakyatnya dengan cara Tidak memberikan apa yang seharusnya rakyat dapatkan. Bayar pajak kendaraan tetapi jalan raya masih berlobang-lobang dsb. Dan para team sukses akan terbuai dengan 1 proyek pertahun. Bahkan akan selalu memberikan pembelaan untuk dapat proyek kedepannya.
Jangan jajah rakyat dengan politik tidak sehat, merdekakan kami dengan politik sehat. #tuntaskan pilkada 2020 tanpa uang.
oleh. Korban purba S. Pd
Luar biasa
BalasHapusAmazing👍👍
BalasHapus